#hukumuntukrakyat

Ikuti Kami

Tentang Penguatan Masyarakat Nanggung

_MG_7597 _MG_7596Pada hari Selasa dan Rabu, 30 -31 Juli 2013 di Kantor RMI Bogor telah terjadi diskusi dan penguatan masyarakat Nanggung. Adapun narasumbernya adalah Pilnet dan Kent (KPA), difasilitasi oleh Sandoro Purba dari HuMa. Peserta diskusi terdiri dari 11 Masyarakat Nanggung yang saat ini sedang berkonfilk dengan PT Hevindo.

Putaran diskusi seputar bagaimana kondisi politik pertanahan nasional saat ini. Dimana banyak regulasi seputar pertanahan yang merugikan dan mendesak masyarakat yang tidak memliki tanah. Kerangka reformasi agraria sendiri harus melibatkan seluruhnya entitas masyarakat. Dalam masalah Nanggung sendiri, dalam tahap penggorganisasian sudah cukup baik dan ada keinginan untuk berjuang.

Namun masih perlu ditegaskan kembali bagaimana masyarakat benar–benar terlibat dalam perjuangan ini. Terutama dalam masalah tanah mengingat selain tanah, masyarakat juga menggantungkan hidupnya dari pertambangan emas. Akan sulit jika perjuangan tersebut tidak berfokus terhadap apa yang diinginkan. Bahwa tanah harus benar–benar dipandang sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat.

Dukungan pemerintah secara aturan dalam reforma agraria sebenarnya sudah cukup mendukung, terutama untuk menentukan status lahan itu sendiri sebagai tanah terlantar. Sebagai prasyarat memang harus dipenuhi kembali soal data–data subjek dan objek yang akan diperjuangkan.

Memang ada beberapa syarat untuk melibatkan diri dalam hubungan dengan pemerintah, namun jika dalam konteks pengorganisasian internal tidak berhasil lalu bagaimana organisasi bisa menjamin bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik. Namun di akar rumput sendiri perlu adanya pengumpulan dokumen historis terkait perubahan tanaman masyarakat di Nanggung itu sendiri. Sehingga segala bentuk perubahan yang terjadi di masyarakat menjadi terlihat dengan jelas dan pasti.

Hal ini penting dicatat, karena penting untuk membuktikan nilai ekonomi dalam menaikkan kasus kepada banyak orang. Jadi orang lain bisa mempertimbangkan nilai ekonomisnya jika lahan tersebut telah menjadi sumber pendapatan warga. Lalu perlu juga berbagi keahlian kawan–kawan petani untuk membandingkan dalam konsep tata ruang.  Perlu adanya anggota penghubung antara pucuk pimpinan hingga ke kepala regu. Bisa menjadi perantara informasi, serta pengumpulan data. PR ini merupakan perjalanan yang panjang dan berliku untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Nanggung ke depan.***

0 Komentar

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Form bertanda * harus diisi.